“apakah aku akan menunggunya sampai bencana itu datang?!. Bisa saja aku meninggal beberapa kemudian. Itu berarti,, bisa saja tak ada yang akan menyampaikannya seperti yang aku katakan padanya”
Sebagian orang akan merasa tak perlu melakukan apa-apa karena dianggapnya tidak penting dan tentunya mencari masalah. Tapi, sebagian yang lain mengatakan itu perlu dan menjadikan rasa kasih dan sayang sebagai bagian dari alasan tersebut.
Terbukti bahwa kesabaran itu berbuah manis. Setiap aku mendapatkan cobaan seperti itu, aku malah tambah kuat dengan adanya seorang sahabat yang selama ini aku kenal. La Tahzan! Semuanya pasti berlalu dan memang iya, semua itu berlalu. Bukan sekedar isapan jempol belaka.
Ditempatku yang baru, awalnya aku menganggap mereka adalah orang-orang membosankan. Tapi, dimasa penyembuhan dari masalahku, aku menganggap mereka sebagai obat yang paling berharga yang pernah kumiliki. Saling mengingatkan dalam kebenaran dan berbuat sabar. Tak ada yang paling baik daripada mendapatkan mereka yang sepemikiran. Mampu menyampaikan yang seharusnya dikatakan even apapun resikonya. Saat ini aku sangat bahagia menemukan merek dalam hidupku. Tak ada rasa ragu karena aku mempunyai mereka sebagai sahabat-sahabat baruku. Kata pepatah, dimana-mana seseorang mempunyai sahabat 1 orang. Tapi bagiku, aku bisa menemukan sejuta sahabat bila kumau karena memang tak ada batasan untuk itu.
AKU BAHAGIA. AKU SANGAT SENANG. SUNGGUH KENIKMATAN YANG NYATA. BEBAN SEAKAN HILANG PABILA BERADA DI SAMPING MEREKA.
230207, ku pandangi mereka dengan penuh rasa penasaran dan mencari-cari tuk ditelusuri. Awalnya boring dan ingin segera pulang. Tapi, dengna senyum mereka dan keramahan mereka aku jadi merasa
“INILAH TEMPATKU YANG SESUNGGUHNYA. TEMPAT YANG KUIDAM-IDAMKAN SEJAK DULU. TEMPAT YANG TIDAK MEWAH NAMUN MENDATANGKAN KESEJUKAN BAGI YANG MENGUNJUNGINYA. TEMPAT DIMANA AKU MENEMUKAN SAHABAT YANG SESUNGGUHNYA”.
Sebenarnya, aku sudah sering adtang kesana, tapi baru hari ini aku menemukan kemesraan itu.
10:34 PM
Wednesday, February 21, 2007
|

When cold of night say hi to me
I take a long breath through the lung
I found the smell is nice
I release it from my stiff lip then say “Subhanallah..”
When I lean and glance up
I doscover million of star which demonstrate the lights
In the emptiness if this night, tha light is so respect with me
I don’t want to make a wish if I saw you fail
But I will say “Subhanallah..”
Starlight
Would you like to be my friend until the dark disappear?
I know, you comes with the massages for people
Because, however, I had braiding your lights and I found something that worth
You know, your is line the shape hand
Subhanallah
Stralight
It seems like I own you
I’m looking at you who making a dome
Yap! Dome. Dome decorating observance house
Yap! You are the sign that I live in the house of God
Starlight
I know if I praise you, the land must be jealous
Because your light seems like talking to me and I must hear it carefully
I want to fly and raise you even it only one
I want to put you in my room to disappeared all misery
But, you must be don’t want to because I’m too selfish for that
10:46 PM
|
“Selamat ya boo..lo mo taaruf. Deuh jadi kamu jangan lirik sana-sini lagi karena oh karena kamu mo d taarufinma orang itu. Eh…dia udah mapan lho! Terus kayaknya lagi nyari istri tuh..ngga usah nunggu ampe selese kuliah mending kamu nikah aja, nantikan bisa disusul kuliahnya dengan izin suami”. Weleh-weleh-weleh…sensi amat she..belum taaruf udah mikirin soal ketertarikan. Ih mending nyari ilmu banyak-banyak dulu, jalanin taarufnya, en jangan terlalu mengharap. Terus terang yach…emnag sih kalo dengar kata taaruf apalagi kalo sama seorang pria, apalagi kalo
udah kerja, emang rada-rada sensi en punya imajinasi kemane-mane guys!!. Impian serasa jadi nyata geto! Meskipun ia adalah pria tak berwajah, tapi dunia serasa milik berdua. Wah..wah..Subhanallah ya?! Otak kita emang canggih-gih-gih.
Nah, kalo mo diidentifikasi yah, taaruf tuh artinya perkenalan. Perkenalan itu belum tentu menikah lho...he_he…. Ada berbagai hal yang harus dipikirkan masak-masak dulu sebelum menuju ke tahap yang lebih tinggi yaitu, khitbah or lamaran yang diterusin dengan proses walimahan. Selama masa taaruf kita bisa melihat sang target secara nyata ato lewat foto. Eh tapi bisa juga lho lewat telepon tapi jangan sampai ajang telpon-telponan itu dipake unutk melegalkan komunikasi. Ngga boleh keluar dari system yang ada. Musti berpatokan ma etika yang ada, etika menurt Islam tentunya.
Nah, udah jelas, kan?
Taaruf tuh bukan berarti mo ngejalin komitmen untuk saling mengikat en menjalin komitmen seperti suami isteri melainkan statusnya free atau masih bisa milih-milih. Tapi, milih-milih ngga boleh lama-lama atuh en jangan asal milih juga nanti dapatnya ngga maksimal
hehehehehe…itu kata ortu gua!.
10:42 PM